Ini adalah salah satu bentuk kekagetan saya terhadap Ibu ketika sedang berada dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Purbalingga beberapa waktu lalu saat libur lebaran. Ibu yang selama ini selalu menghindari makan "besar" dan emoh ngemil "cemilan" tidak bergizi, tiba-tiba selalu nyeletuk seperti ini,
"Yuk..., sisan wisata kuliner, mumpung numpak mobil dewe" translate-nya : "Yuk...sekalian wisata kuliner mumpung naek mobil sendiri"
atau begini,
"Eh, ngko mampir yo nek ono panggonan maem sing enak..." translate-nya : "Eh, nanti mampir ya kalo ada tempat makan yang enak..."
Hihihihihihi, saya jadi geli, Ibu akhirnya mau juga makan, sebab selama ini, Ibu selalu menolak jika kami (anak-anaknya.red) mengajak makan atau hanya sekedar jajan makanan ringan. Kata Ibu waktu itu, takut kolesterolnya naek, takut asam uratnya kambuh dan seribu alasan jitu yang selalu jadi senjata untuk tidak makan!
Perjalanan dari Yogyakarta menuju Purbalingga memang agak kesiangan, secara Ibu memaksa keliling Yogyakarta untuk mencari brownies kukus paling empuk buat oleh-oleh Mami di Purbalingga. Walhasil, kami pun pusing dibuatnya. Setiap sudut kota Gudeg sudah kami jelajahi dan akhirnya kami sampai di kawasan Wijilan yang terkenal dengan gudeg Yu Jum-nya itu. Akhirnya, cuman dapet 3 buah brownies kukus, dan yuukkkkkkkkk kita hunting lagi ke deket KADIN. Di sanalah, kemudian Ibu memborong 6 buah brownies kukus lengkap!*ama bungkusnya!
Kemudian setelah berjam-jam menghabiskan waktu di Mirota Batik, kami pun segera kembali ke rumah di Banguntapan, untuk mengambil beberapa barang dan langsung cabut ke Purbalingga setelah sholat Ashar! Hehehehe, saat itu, saya dan adik perempuan saya hanya bisa komentar begini,
"Dewe ki biasa, nang ndi-ndi mesti lelet banget!" yang artinya kurang lebih seperti ini,
"Kita ini udah biasa kalo kemana-mana pasti lamban banget!" dan kami berdua cekakak-cekikik geli sambil membawa tas dan koper menuju mobil. Dan Alhamdulillah, jadi pula kami berangkat sore itu hihihihihihi *geli niy*..
(bersambung aja ah....)
"Yuk..., sisan wisata kuliner, mumpung numpak mobil dewe" translate-nya : "Yuk...sekalian wisata kuliner mumpung naek mobil sendiri"
atau begini,
"Eh, ngko mampir yo nek ono panggonan maem sing enak..." translate-nya : "Eh, nanti mampir ya kalo ada tempat makan yang enak..."
Hihihihihihi, saya jadi geli, Ibu akhirnya mau juga makan, sebab selama ini, Ibu selalu menolak jika kami (anak-anaknya.red) mengajak makan atau hanya sekedar jajan makanan ringan. Kata Ibu waktu itu, takut kolesterolnya naek, takut asam uratnya kambuh dan seribu alasan jitu yang selalu jadi senjata untuk tidak makan!
Perjalanan dari Yogyakarta menuju Purbalingga memang agak kesiangan, secara Ibu memaksa keliling Yogyakarta untuk mencari brownies kukus paling empuk buat oleh-oleh Mami di Purbalingga. Walhasil, kami pun pusing dibuatnya. Setiap sudut kota Gudeg sudah kami jelajahi dan akhirnya kami sampai di kawasan Wijilan yang terkenal dengan gudeg Yu Jum-nya itu. Akhirnya, cuman dapet 3 buah brownies kukus, dan yuukkkkkkkkk kita hunting lagi ke deket KADIN. Di sanalah, kemudian Ibu memborong 6 buah brownies kukus lengkap!*ama bungkusnya!
Kemudian setelah berjam-jam menghabiskan waktu di Mirota Batik, kami pun segera kembali ke rumah di Banguntapan, untuk mengambil beberapa barang dan langsung cabut ke Purbalingga setelah sholat Ashar! Hehehehe, saat itu, saya dan adik perempuan saya hanya bisa komentar begini,
"Dewe ki biasa, nang ndi-ndi mesti lelet banget!" yang artinya kurang lebih seperti ini,
"Kita ini udah biasa kalo kemana-mana pasti lamban banget!" dan kami berdua cekakak-cekikik geli sambil membawa tas dan koper menuju mobil. Dan Alhamdulillah, jadi pula kami berangkat sore itu hihihihihihi *geli niy*..
(bersambung aja ah....)
No comments:
Post a Comment